"Renaissance"
kata yang dalam bahasa Perancis berarti "Lahir Kembali"
Siapa coba di dunia ini yang tidak ingin terlahir kembali? kabarnya dosa-dosa yang menumpuk bisa hilang tanpa bekas. Akan tetapi meskipun rasa bersalah atas dosa-dosa itu hilang, mereka pasti selalu berkata "Dosa manapun tidak akan pernah hilang seberapa banyak dirimu pernah lahir kembali, Bung"
Manusia jelas bukanlah makhluk yang sempurna. Hei, tidak ada yang pernah sempurna di dunia ini. Semua punya kekurangannya sendiri-sendiri bukan? coba saja kalian panggil manusia manapun "Perfect!" Semuanya pasti tersipu, tersenyum, dan mampu menegakkan kepala mereka setinggi-tingginya. Ohhh.. kok bisa yah? Bisa donk! karena itulah salah satu hal yang menunjukkan mereka penuh kekurangan. Buat apa bangga bila mereka memang sempurna? Justru kebanggaan itulah yang menunjukkan kekurangan mereka. Ya memang simpul-simpul dari kekurangan yang manusia miliki terkadang juga suka usil. Kerjaannya membelit sana sini ihhh memperkeruh suasana saja. Egois! Sombong! Licik! Teriak mereka secara lantang ketika tak sengaja terbelit. Sungguh senang kita melihat maling teriak maling dimana yang diteriaki justru malah dihajar beramai-ramai.
Itulah manusia, kuat diluar lemah didalamnya. Melempem! biar kata mampu tersenyum sana sini didalamnya pasti menangis-nangis. Berusaha menangisi kekurangannya yang dihujat orang lain. Makanya, siapa coba yang tidak tergoda untuk lahir kembali? Tengok saja tetangga sebelah si Elis. Dua kali mencoba untuk lahir kembali tapi tetap saja selalu berkutat dengan masalah. "Ya maaf... salah saya ini mbak" "Ya maaf.. salah saya ini kak" "Ya maaf.. salah saya ini mas" miris melihatnya menyalahkan diri sendiri atas dosa yang ia tidak pernah berbuat. Lain Elis lain Dino, sudah 4 kali lebih ia terlahir kembali. Ucapannya hanya "Saya tobat pak! makanya izinkanlah saya untuk lahir kembali. Boleh kan?" Yaa tapi semuanya selalu berhujung kepada dosa yang tak pernah berhenti ia perbuat. "Useless itu mah" kata orang pinter, buat apa mencoba lahir kembali tapi isinya toh sama saja? buang-buang tenaga. Contohlah Ronald, semua tawaran untuk lahir kembali ia tolak mentah-mentah. Beuuuuh hebat kan dia? Gimana tidak hebat, ia mampu kok untuk memaklumi kekurangan manusia manapun. Ada yang disenggol, dia tidak marah. Ada yang berbuat dosa, dia cuma merem. "Maklum.. Namanya juga manusia.. Penuh kekurangan kita boy" ujarnya.
No comments:
Post a Comment